Senin, 02 Maret 2015

Pantai Remen Pesona Alam Kota Tuban

Moshi-moshi ^^
topik kali ini bahas travelling yuk, kebetulan nih weekend kemarin aku hunting sama temenku
sebenarnya rencana awalnya si pulang habis publikasi, eh ternyata dengerin cerita dari temenku aku penasaran sama pantai yang di ceritain..

so, aku langsung go out dah dan ambil kamera digital wush ke pantai remen. Katanya nih pantai remen dikenal dengan pasir putih yang indah dengan jernihnya air laut yang sangat mempesona apa lagi pantai remen di resmikan tanggal 2 maret
Pantai ini cukup unik karena memiliki telaga/danau yang cukup luas dan di sepanjang telaga dan garis pantai terdapat barisan pohon cemara yang membuat pantai ini semakin menarik.
Secara administratif pantai Pasir Putih terletak di desa Remen kec. Jenu kab. Tuban. Untuk menuju ke pantai ini, dari kota Tuban ke barat mengikuti jalur pantura ke arah Rembang/Semarang. Setelah Koramil Jenu ada persimpangan ambil arah yang kanan.







Sabtu, 14 Februari 2015

Event Smansa Art (SMART) Day

Ohayoo! koko wa minna-san!
ada event seru disekolah ku.. even bagi kamu yang suka sama seni nih..
event ini diadakan buat minna-san khusus yang ada di kab-Tuban, nah kesempatan bagus tuh!
jangan sampai disia-siain ya, bakalan rugi

langsung aja ya.. tanpa banyak basa-basi liat aja pamfletnya disiniiii
kalau berminat bisa kunjungi alamat website terlampir.
info lebihlanjut bisa hubungi cp tersedia ya.. :))
jangan lupa daftarkan diri kamu segera!!

Kisah ALF

Ohayooo Minna-san.. uda lama ga posting, gomenne ;). Maklumlah banyak kegiatan, banyak acara di sekolah lagi.. atas rekomendasi dari temen-temen aku pengen posting cerita nih..

cek yuk.. semoga suka :)


########################


Tuban, 13 Februari 2015
Sangat jelas pada saat aku terakhir kali menatapnya, pandangannya tajam mencoba menerobos apa yang kupikirkan. Teringat lima tahun yang lalu saat dia menampakkan wajah muramnya padaku dan dia mengatakan seolah-olah dia ingin melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dia inginkan.
Di seberang jalan nampaknya Ifan sedang menghampiri kami berdua yang berada di depan gerai toko fotokopian. Ditengah keramaian dia mencoba untuk memanggilku, walau sebenarnya derup klakson mobil saling bersautan mengacaukan pikiranku. Aku hanya menoleh sekejap padanya lalu berfokus pada apa yang dia coba katakan padaku, perawakannya terlihat serius, ingin mengatakan hal yang penting padaku.
Aku kangen... begitu ucapnya, ingin kuhentikan tiba-tiba dia berkata lagi aku takut!!!! samar-samar ditelingaku tapi aku berusaha untuk mendengar ucapannya di tengah derasnya hujan yang mengguyur kami bertiga. Saat itu wajahnya mulai sayu, kakinya gemetar mendekatiku, matanya terlihat pucat dan tiba-tiba payung yang kupegang jatuh. Ingatanku lemas, hatiku serasa buncah tak terkatakan dan entah mengapa aku ingin menghindar darinya tapi aku hanya bisa diam terpaku menatap matanya. Aku bangun dirumahnya keesokan harinya dan saat aku mencarinya, Ifan hanya menitipkan bingkisan berwarna biru  ini padaku dan dia sudah tidak kembali sampai saat ini . . .

***

Tuban, 3 Januari 2006 05.02 am
“Anisaaa!! Bangun!!! Bangun nak.. Shalat, mandi, makan!”, teriak ibuku yang sibuk memasak untuk menyiapkan bekal untukku. “ini sudah pagi! Siap-siap berkemas.. Mobil Abimu sudah di depan!”
“Iya bu.. ini masih jam 5.. nisa masih ngantuk..”, ucapku malas. Pagi ini aku dan keluargaku akan meninggalkan kota ini, kota yang kutinggali sejak aku berumur lima tahun. Kota ini sudah menjadi sebuah nama saja yang mau tidak mau harus kutinggalkan. Walaupun berat untuk kukatakan, tetapi sebenarnya aku rindu kota kelahiranku. Aku rindu seseorang, dan aku ingin bertemu dengannya.
Sepanjang perjalanan aku selalu memikirkan dirinya. Abi sibuk menyetir dan ibu menemaninya mengobrol, sedangkan adikku asyik main mobil-mobilannya. Aku duduk di dekat pintu menerawang jauh di jendela mobil Abi yang terkena tetesan embun pagi sambil memutar kotak musik berwarna biru pastel degan hiasan lentera dipinggirannya. Masih ingatkah dia padaku?, Pikirku. Aku mulai gila dengan semua ini, seakan akan aku sudah tak tahan ingin bertemu sahabatku yang sudah lama ingin kutemui.

***

Bojonegoro, 11 Februari 2006 09.21 pm
“Nisaaa!!! Kemarilah! Lihat!!”, kata Zia sembari menarik tanganku dan menunjukkan jarinya ke atas langit “Lihat.. itu rasi bintang saturnus, ada rasi bintang biduk dan itu... apa ya.. setengah kerbau? Setengah manusia? Minotaur?”
“Minotaur? Itu Sagitarius!” kataku sambil memandang ke langit
“Ohh iya bener!.. tau tidak? Dulu ada sebuah legenda yunani namanya apa ya..” menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal “Apa ya... nah ingat, dulu ada seorang raja di yunani yang memiliki kekuatan sihir namanya Daedalus . . .”
“Tunggu! Jangan bilang ini cerita karangan kamu sendiri bukan legenda kan?”, ejekku sambil tersenyum padanya
“Ya engga lah.. emang situ ya suka ngarang!! Ini fakta kali!”
“Ya sudah lanjutin ceritanya di Daedalus tadi.. ada apa dengan Daedalus?”

bersambung...

maaf ya minna.. cukup disini ya kupotong ceritanya.. ikuti aja sampai selesai yak, 
watashimo arogatoo-nee..